[ad_1]

InterServer Web Hosting and VPS

Total 100 titik pengerjaan saluran di Kota Surabaya hampir tuntas menjelang musim hujan yang diprakirakan mulai mengguyur akhir September 2023.

Lilik Arijanto Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya menyebut, hingga pekan ketiga September, sudah 70 persen saluran selesai dikerjakan.

Atrium Hosting

“Musim hujan ini banyak yang memberi info akhir bulan hujan. Tapi tidak tahu deras atau tidak, tapi kita persiapan. Tentunya sarana dan prasarana sudah dari dulu. Saluran didalamkan, pompa dijaga. Kontinuitas sudah kita lakukan,” bebernya.

Lalu 30 persen sisanya, campuran ruas jalan utama maupun perkampungan yang sering terjadi genangan, sedang proses pengerjaan.

“Termasuk kerjaan saluran gak hanya DSDABM tapi terutama pakai dana kelurahan (dakel) yang masih berjalan, total semuanya 100 lokasi,” jelasnya.

Lilik memastikan petugas juga terus mengebut pengerjaan agar cepat tuntas sebelum musim hujan. Kalaupun tidak bisa, maka diupayakan tidak menyumbang genangan.

“Tinggal yang berhubungan dengan projek bahaya kan ada yang masih jalan. Ketika memasang boks kan harus membuntu saluran. Kekhawatiran kita ada beberapa paket jalan ketika hujan namanya kisdam tidak dibuka, potensi menimbulkan genangan. Saya minta teman-teman mengecek di lapangan kalau buat kisdam yang tidak permanen, jadi bisa cepat dibuka (saat hujan) itu target sekarang,” tutur Lilik.

Sumbatan sampah di gorong-gorong, lanjut Lilik, juga terus dibersihkan agar tak menyebabkan banjir.

“Sampah sudah kita periksa kalau ada sampah di gorong-gorong sungai continue keliling kalau ada langsung diambil. Jadi gak seperti dulu-dulu lagi. Kalau awal hujan memang sampah jadi permasalahan. Karena pas panas, sampah banyai tenggelam, gak kelihatan,” sebutnya.

Dari semua upaya yang dilakukan DSDABM, Lilik memastikan kejadian banjir hingga mengunci lalu lintas yang pernah terjadi pada musim hujan tahun lalu, tidak terulang.

“Misal di Jalan Mayjend Sungkono, waktu itu kan macet total karena ada sedikit permasalahan. Karena aliran tidak bisa dibagi dua. Yang utara tanggul pelapis ambrol, jadi meluber ke warga. Jadi aliran utara ditutup diarahkan selatan, sehingga kapasitas mengeringkan terlambat. Kerusakan itu sudah kita perbaiki, semoga tidak terjadi kerusakan lagi. Kita sudah lihat posisinya kemungkinan sudah tidak ada masalah,” bebernya.

Meskipun genangan kecil atau rendah menurut Lilik masih berpotensi terjadi.

“Karena di Jalan Mayjend Sungkono harusnya ada pelebaran saluran. Pelaksanaan pembuatan pedestrian beberapa tahun lalu masih menggunakan saluran lama. Yang kita rehab banyak saluran utara. Nanti 2024 kita akan bikin pekerjaan di sana (Mayjend Sungkono) untuk penambahan kapasitas saluran-saluran,” jabarnya.

Sekadar diketahui, berdasarkan prakiraan BMKG, Hari Tanpa Hujan (HTH) terjadi hingga akhir Agustus 2023. Sedangkan bulan September 2023 di Jatim diprakirakan hujan meski intensitasnya rendah. (lta/saf/ipg)



[ad_2]