[ad_1]

InterServer Web Hosting and VPS

Ali Masduqi Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Cerdas untuk meningkatkan pelayanan air minum yang prima di Indonesia.

Inovasi dosen ITS yang aktif di bidang ilmu rekayasa penyediaan air minum itu, sebagai upaya untuk menghasilkan karya yang bisa mewujudkan smart city. Menurutnya, saat ini kelayakan air minum masih menjadi masalah.

Atrium Hosting

“Melalui implementasi SPAM cerdas, penyediaan air minum melalui jaringan perpipaan akan menghasilkan air yang aman dengan proses yang efisien,” ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Minggu (14/5/2023).

Ali mengatakan, Implementasi SPAM cerdas tersebut, meliputi smart raw water monitoring, smart water treatment, smart water network, zona air minum prima dalam DMA, dan smart metering.

“Pemantauan dan pelaporan kualitas air baku secara real time akan memperoleh hasil terbaik dengan waktu sesingkat-singkatnya,” ujar dosen kelahiran Mojokerto tersebut.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Kayoon PDAM Surabaya untuk kajian evaluasi dan pengoperasian kembali Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Foto: ITS

Nantinya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai institusi tunggal di suatu kota dalam menyediakan layanan air minum punya peluang besar menerapkan SPAM cerdas. Tapi menurut Ali, prasarana dan sarana air minum milik PDAM harus dibenahi terlebih dahulu sebelum SPAM cerdas benar-benar diterapkan.

“Jika SPAM cerdas diterapkan, akan banyak kebermanfaatan yang dirasakan mulai dari peningkatan layanan pelanggan hingga pengurangan biaya pemeliharan,” ucapnya.

Kata pakar lingkungan itu, implementasi SPAM akan menyelamatkan air yang hilang sekaligus meningkatkan pendapatan PDAM. Kemudian, hasil efisiensi energi dan penyesuaian bahan kimia akan diperoleh kualitas air yang terjamin dengan harga terjangkau. Tak hanya itu, dana yang diperoleh dari hasil efisiensi dapat dialokasikan sebagai peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Terlepas dari keunggulan SPAM, Ali menyebut, sebelum diterapkan semestinya dilakukan analisis finansial terlebih dahulu. Menurutnya, melakukan analisis kelayakan investasi penting, karena SPAM cerdas memerlukan biaya yang cukup besar.

“Analisis tersebut akan membandingkan total biaya dengan keuntungan yang diperoleh dari penerapan SPAM cerdas. Sehingga dapat mewujudkan PDAM sebagai perusahaan yang memproduksi air layak minum langsung dari kran,” ujarnya.

Ia mengaku, mengenalkan SPAM cerdas di negara berkembang menjadi tantangan tersendiri, terutama pada Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi yang terbatas.

“Oleh karena itu, PDAM harus memiliki rencana strategis dan aksi nyata untuk melayani mayarakat demi kesehatan dan kesejahteraan bangsa,” pungkasnya.(ris/wld/iss)



[ad_2]