[ad_1]
Buku Surabaya Mbois yang berisi foto-foto tentang Surabaya karya Hengki Setiawan dan esai karya Heti Palestina Yunani resmi diluncurkan di Surabaya, pada Senin (27/3/2023).
Hengki Setiawan pembuat buku Surabaya Mbois menyatakan, buku setebal 91 halaman tersebut, seluruh hasil penjualannya akan didonasikan kepada komunitas Disabilitas Berkarya.
“Semua profitnya diberikan kepada teman-teman komunitas Disabilitas Berkarya, mereka ada yang down syndrom, ada yang bisu, tuli, tapi diadakan berbagai kegiatan, ada fotografi, batik juga, mereka sudah pameran dan sudah mendapat penghargaan dari pameran di Jerman. Jadi, nanti hasil buku ini akan disumbangkan ke mereka,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa buku tersebut juga merupakan hadiah untuk Surabaya.
“Buku ini dulu memang mau saya terbitkan, hadiah yang terlupakan selama 12 tahun, ini hadiah bukan untuk saya tapi untuk Surabaya,” ucapnya.
Ia mengatakan, buku yang hari ini diluncurkan itu, idenya sudah sejak 12 tahun yang lalu. Bahkan, seluruh foto yang ada di buku tersebut merupakan kumpulan foto karyanya sebelum 2011.
“Desainnya juga sudah setengah matang, tapi belum ada teksnya segala macem, lalu saya pindah ke Australia 2011, sehingga proyeknya terbengkalai, baru Desember kemarin saya iseng-iseng buka komputer lagi cari foto dan nemu file ini,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan buku tersebut merupakan bukunya yamg ketiga, yakni setelah buku foto pertama berjudul Cara Indah Merangsang Kreativitas terbit 2011 dan buku kedua Pasport Kreatif terbit 2013.
Sementara itu, Leo Arif Budiman Founder Disabilitas Berkarya mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan kepada komunitas Disabilitas Berkarya melalui buku tersebut.
Ia berharap, dengan kesempatan dan bantuan yang diberikan tersebut, anak-anak Disabilitas Berkarya dapat berkembang lebih baik lagi.
“Semoga karya anak-anak ini bisa lebih bagus, berkembang dengan kesempatan yang diberikan oleh temen-teman dekat. Kita membutuhkan kesetaraan, memberikan kesempatan yang sama, ruang yang sama untuk mereka,” ucapnya.
Sementara itu Fiona Hoggart Konsulat Jenderal Australia di Surabaya juga turut hadir secara langsung di lokasi peluncuran buku tersebut.(ris/iss/ipg)
[ad_2]