[ad_1]
Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul Sekrestaris Jenderal (Sekjen) PBNU menyatakan pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur tak ada kaitannya dengan unsur politik jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Gus Ipul menegaskan bahwa KH Marzuki dicopot dari jabatannya karena masalah internal yang berdampak pada kepengurusan wilayah NU di Jatim.
Selain itu Gus Ipul menyatakan, proses pencopotan KH Marzuki tidak dilakukan secara mendadak pada Rabu (27/12/2023) malam kemarin di Hotel Shangri-La Surabaya. Melainkan sudah melalui proses yang panjang.
“Yaudah gausah dibesar-besarkan ini adalah masalah internal dan proses-prosesnya dicoba secara internal dan melewati proses yang panjang. Di NU itu bisa mengabdi di mana saja,” kata Gus Ipul waktu ditemui usai kegiatan Jatim Bersholawat di JX Expo, Surabaya, Kamis (28/12/2023) malam.
Meskipun sudah diputuskan berhenti dari jabatannya sebagai Ketua PWNU, namun KH Marzuki belum menerima surat keputusan itu sejak Rabu kemarin malam.
Hal itu juga dibenarkan oleh Gus Ipul, bahwa di dalam surat keputusan pemberhentian itu membutuhkan tanda tangan empat orang pengurus PBNU. Sehingga penerbitannya secara resmi cukup memakan waktu.
“Iya ini masih proses. Proses ini sudah beberapa minggu yang lalu. Kalau tidak salah hari ini akan diserahkan (ke KH Marzuki),” katanya.
Kemudian waktu ditanya soal dugaan mengarahkan pilihan politik Pengurus Cabang NU (PCNU) ke pasangan calon (paslon) 02 pilpres, Gus Ipul menampiknya.
“Kalau itu terus terang tidak ada kaitannya. Jadi di NU ini bebas mau milih, siapa pun bebas sesuai dengan hati nurani masing-masing siapa calon yang paling tepat. Kita tidak akan memaksa orang,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, tersiar kabar bahwa dicopotnya KH Marzuki Mustamar diduga karena ada unsur politik menjelang Pemilu 2024.
Kabar pencopotannya sendiri disampaikan KH Abdussalam Shohib atau yang akrab disapa Gus Salam mantan wakil ketua PWNU Jatim
Mulanya Gus Salam menyebut, pencopotan posisi KH Marzuki itu, saat PBNU menggelar pertemuan internal dengan para struktural Pengurus Cabang NU (PCNU) se-Jatim di hotel Shangri-La Surabaya, Rabu malam.
““Iya (KH. Marzuki dicopot). Saya dapat informasi dari teman-teman yang tadi malam ikut pertemuan antara PBNU dan PCNU se-Jatim. Ketum PBNU mengeluarkan statement bahwa sudah ada surat pemberhentian KH Marzuki dari Ketua PWNU Jatim,” kata Gus Salam waktu dikonfirmasi, Kamis (28/12/2023).
Gus Salam menyebut, dalam pertemuan itu ia tidak mendapat informasi secara jelas alasan pencopotan KH Marzuki dari jabatannya. Namun, pencopotan yang dilakukan Gus Yahya Ketum PBNU itu sudah sah, sesuai aturan organisasi.
Pada pertemuan itu, kata Gus Salam, tidak hanya mengabarkan soal pencopotan Ketum PWNU Jatim. Namun Gus Salam menyebut, para pengurus PBNU diduga mengarahkan struktur PCNU yang hadir untuk mendukung paslon capres-cawapres nomor urut 2.
“Tokoh-tokoh PBNU ini mengarahkan struktur PCNU yang hadir untuk membantu ke paslon 2. Ada yang dengan bahasa yang jelas, ada yang bahasa dinayah atau pengarahan,” ucapnya.
Terkait dugaan mengarahkan pilihan ke salah satu paslon itu, Gus Salam mengaku kecewa dengan sikap PBNU. Pasalnya selama ini Ketum PBNU selalu menyatakan bahwa NU netral dan tak mau diseret ke kepentingan politik Pilpres 2024.
“Dan itu dilakukan oleh pengurus teras PBNU yang selama ini gembor-gembornya memerintahkan untuk netral untuk semua struktur NU tapi di pertemuan internal bersama struktur PCNU mereka mengarahkan ke paslon 2,” ujarnya. (wld/ham)
[ad_2]