[ad_1]
Lucy Kurniasari Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya mengutarakan kekecewaannya terkait kabar duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang kabarnya diputuskan sepihak oleh Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem.
Sejak awal, Lucy mengaku telah meragukan komitmen Surya Paloh dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Menurutnya, Surya Paloh selama ini seolah memberi kebebasan kepada Anies untuk memilih bacawapres.
“Namun sebetulnya tidak. Keraguan saya itu akhirnya terbukti. Surya Paloh dengan seenaknya bersepakat dengan PKB. Sementara Demokrat dan PKS dianggapnya seolah tidak ada,” tutur Lucy dalam keterangannya pada Kamis (31/8/2023) malam.
Lucy menganggap tindakan Surya Paloh ini tidak terpuji. Dia juga menegaskan, dalam waktu dekat Demokrat akan segera berpisah dengan partai yang tidak bisa memegang komitmen bersama itu.
“Saya bersyukur bisa mengetahui lebih awal tindakan Nasdem yang tidak terpuji itu. Dengan begitu, Demokrat dapat cepat berpisah dengan partai yang tidak bisa dipegang komitmennya,” ujarnya.
Katanya, Partai Demokrat tentunya akan mencari partai lain untuk berkoalisi. “Tentu Demokrat akan berkoalisi dengan partai yang berintegritas dan komit pada kesepakatan,” imbuhnya.
Seiring dengan kabar duet Anies-Muhaimin, DPP Demokrat telah menginstruksikan sejumlah Demokrat Cabang di berbagai wilayah untuk melakukan pencopotan baliho Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Demokrat.
Lucy mengatakan hingga saat ini pihaknya belum memasang baliho Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan. Baliho yang dipasang hanya gambar AHY.
“Karena sampai malam ini belum ada deklarasi, maka saya sebagai Ketua DPC Pqrtai Demokrat Surabaya belum memerintahkan untuk memasang baliho Anies-AHY di Kota Surabaya. Karena itu, kami tentunya tidak perlu repot-repot untuk menurunkan balihonya,” pungkasnya. (wld/saf/ham)
[ad_2]