[ad_1]
Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel menolak genjatan senjata. Ia menegaskan bahwa Israel akan terus angkat senjata sampai memenangkan pertempuran ini.
“Seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah pada Hamas, menyerah pada terorisme, serta menyerah pada barbarisme. Ini tidak akan terjadi,” kata Netanyahu dilansir kanal media asal Jerman Deutsche Welle (DW).
Dalam sebuah konferensi pers pada Senin (30/10/2023) waktu setempat, Netanyahu bersumpah bahwa Israel akan berupaya sekeras mungkin untuk memenangkan pertempuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga meminta para tentaranya untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Gaza. Netanyahu menuding Hamas bertanggung jawab atas tingginya angka kematian di Gaza, serta menyebut Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng.
Netanyahu menegaskan tidak ada rencana untuk mengundurkan diri. Meskipun ada kegaduhan publik atas kegagalan keamanan terkait dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel.
Sementara itu, dalam wawancara dengan DW, Jonathan Conricus juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengamini apa yang disampaikan Netanyahu.
“Kita harus tahu bahwa setiap gencatan senjata akan digunakan oleh Hamas untuk meraih tujuan mereka. Hal itu tidak masuk dalam pembahasan. Saya tidak melihatnya sebagai pilihan,” terang Conricus.
Sebelumnya, pada Jumat (27/10/2023), Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui resolusi yang menyerukan gencatan senjata jangka panjang dan berkelanjutan dengan segera di Gaza. (saf/ham)
[ad_2]