[ad_1]
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen mewujudkan Kota Pahlawan sebagai barometer Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nasional. Langkah itu diawali dengan membuat sejumlah landasan hukum hingga berbagai program pelayanan pada anak.
Salah satunya, Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 08 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.
Rini Indriyani Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya menyampaikan, selain landasan hukum, pemkot juga mengintegrasikan belasan Perangkat Daerah (PD) dalam memberikan pelayanan pada anak-anak.
“Bagaimana kami mengintegrasikan semua perangkat daerah. Jadi ada 16 PD terkait yang bagaimana dia harus memberikan pelayanan kepada anak-anak,” kata Rini Indriyani kepada Admin InfoSurabaya, Sabtu (24/6/2023).
Kata Rini, contohnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang memberikan sosialisasi kepada anak-anak terkait kebencanaan.
“BPBD tidak pernah berhubungan dengan anak-anak. Nah, dari situ akhirnya terbuat inovasi bagaimana anak-anak bukan dilatih menangani bencana, tapi aware terhadap bencana. Ada mereka bikin seperti buku 3 dimensi sehingga anak-anak bisa tahu ada banjir dan kebakaran,” paparnya.
Selain itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) memberi pengetahuan anak tentang profesi pemadam kebakaran (Damkar) soal apa yang harus dilakukan ketika muncul asap.
“Jadi bukan mereka dilatih menyiram api, tidak. Tapi bagaimana ada profesi damkar, kemudian bagaimana mereka bertahan kalau ada bau asap. Jadi, anak-anak dilatih untuk itu,” katanya.
Pelatihan dan pembekalan yang diberikan perangkat daerah, lanjutnya tidak hanya ditujukan kepada anak-anak PAUD. Tapi juga untuk para guru atau Bunda PAUD.
“Kita ada mitigasi bencana juga untuk bunda-bunda PAUD. Kemudian ada juga pelatihan terkait digital, agar bundanya bisa memberikan pelatihan juga, melek teknologi,” ungkap dia.
Ia memastikan setiap perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya punya peranan melayani anak-anak. Seluruh kegiatan PD yang berkaitan dengan anak PAUD ini terintegrasi dengan laman website Si Bunda.
“Kita punya Si Bunda juga, berupa website yang mengkoordinir semua kegiatan – kegiatan (PAUD). Jadi semua satuan PAUD bisa mengajukan, misal ingin educity ke Dinas Pertanian melihat wisata tanaman, atau educity ke damkar,” katanya.
Setelah mengajukan jadwal educity melalui aplikasi Si Bunda, Graha Bunda PAUD akan meneruskannya ke dinas terkait. Termasuk mengatur jadwal kunjungan masing-masing satuan PAUD tersebut.
“Karena jumlah satuan PAUD di Surabaya sekitar 10.000, sehingga kita atur jadwal (educity) agar tidak bentrok. Jadi satu pintu melalui Graha Bunda PAUD dan siapapun (satuan PAUD) bisa mengajukan,” pungkasnya. (lta/bnt/faz)
[ad_2]