[ad_1]
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera menunjuk setiap kelurahan menjadi kampung madani sebagai fokus lokasi penerima zakat, infaq, maupun sedekah untuk mengentaskan kemiskinan.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, rencananya akan ada dua RW di tiap kelurahan yang akan ditunjuk.
Bentuk intervensi yang dilakukan, salah satunya pemberian zakat dari Pemkot, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) seluruh Surabaya berupa modal usaha pada warga.
Tujuannya, supaya mereka yang sebelumnya sebagai mustahik atau penerima zakat menjadi muzakki atau pemberi zakat.
“Kami akan menyatukan data yang pertama. Ketika sudah menyatukan data maka akan ketahuan orang dari mustahik jadi muzakki tidak bisa berubah dalam waktu singkat. Maksudnya, ketika kami beri pekerjaan, tapi dia tidak tau makan apa hari ini. Sehingga, bantuan itu harus tetap diberikan agar dia tidak lapar, sekolahnya tidak putus, maka berikan bantuan 4 atau 5 bulan. Itu akan berbagi dengan kami, uangnya akan jadi satu ini disentuh pakai ini. Sehingga, dalam waktu 5-6 bulan ke depan, dia sudah punya tabungan dan tidak lagi jadi mustahik tapi muzakki,” ujarnya, Selasa (4/4/2023).
Berdasarkan data sementara, Pemkot Surabaya mencatat ada 75 ribu mustahik di Kota Surabaya. Tapi, data itu nantinya akan diselaraskan dengan Kemenag dan lainnya sebelum dilakukan intervensi. Targetnya selesai akhir Ramadan.
*Nanti kami sepakati satu data dan turun bersama-sama,” tambahnya. (lta/dfn/rid)
[ad_2]