[ad_1]

InterServer Web Hosting and VPS

Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya mengingatkan pentingnya makan sahur sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan.

“Sahur atau makan dan minum pada dini hari, selain menghindarkan seseorang dari kelemahan yang disebabkan oleh puasa, juga ada keberkahan di dalam makan sahur,” ucapnya pada Kamis (23/3/2023).

Atrium Hosting

Ia mengatakan, sahur merupakan kesempatan mengisi tubuh dengan energi, karena kata dia, sel-sel tubuh yang bekerja membutuhkan energi yang berasal dari glukosa darah.

“Selain menunda rasa lapar dan mencegah kelesuhan selama puasa, manfaat sahur juga menjaga kadar gula dalam darah agar tetap stabil,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, glukosa atau gula darah yang merupakan sumber energi bagi tubuh didapatkan dari makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, tepung, dan kentang. Selain dari makanan, glukosa juga diproduksi secara alami di hati.

“Jika kita melewatkan makan sahur, maka akan berisiko mengalami hipoglikemia. Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal. Hipoglikemia terjadi bila kadar gula dalam darah di bawah 70 mg/dL,” jelasnya.

Kondisi hipoglikemia atau gula darah rendah, kata Ira, menyebabkan tubuh mengalami kekurangan energi untuk beraktivitas.

Oleh karena itu, ia mengingatkan jika melewatkan sahur dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi yang ditandai dengan muncul gejala seperti mudah lapar, pusing, lemas, sulit berkonsentrasi, pucat, keringat dingin, gemetar, jantung berdebar, hingga penurunan kesadaran.

“Maka, penting bagi orang yang berpuasa untuk tidak melewatkan sahur, dengan memakan makanan yang mengandung sumber energi seperti karbohidrat, lemak, dan protein agar glukosa dalam darah tetap terjaga,” pungkasnya.(ris/iss)



[ad_2]

Source link