[ad_1]

InterServer Web Hosting and VPS

Untuk mengenalkan bahaya sampah plastik kepada masyarakat kota, Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengadakan uji mikroplastik di Ciputra World Surabaya, pada 5-7 Mei 2023.

Rafika Apriliani Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton mengatakan, mikroplastik merupakan serpihan plastik berukuran mikro dibawah 5 mm hingga 0,001 mm atau 1 mikron.

Atrium Hosting

“Sehingga dalam pengujiannya dibutuhkan mikroskop untuk melihatnya,” ucapnya pada Minggu (7/5/2023).

Rafika mengatakan, dalam uji mikroplastik tersebut pihaknya menggunakan dua mikroskop stereo pembesaran hingga 1000 kali dihubungkan dengan layar 55 inch, agar pengunjung dapat melihat secara visual bentuk mikroplastik.

Hasil lab dari salah satu air yang dibawa oleh pengunjung saat dilihat melalui layar, dalam acara pameran dan uji mikroplastik yang diadakan oleh Ecoton di Ciputra World Surabaya, pada Minggu (7/5/2023). Foto: Risky Admin InfoSurabaya

Dalam pengujian tersebut, ia menyampaikan bahwa Ecoton menerima sampel air dari pengunjung untuk bisa diuji kadar dan jenis mikroplastiknya.

“Kami juga menunjukkan jenis-jenis mikroplastik yang kami temukan di perairan Kota Surabaya. Saat ini butuh edukasi dan kampanye massif tentang bahaya plastik sekali pakai, Pemkot Surabaya sudah punya Surat Edaran pelarangan plastik sekali pakai tinggal implementasi dan ketaatan warga untuk turut kurangi racun mikroplastik di Surabaya,” imbuhnya.

Dalam kegiatan uji mikroplastik tersebut, Ecoton juga menggelar pameran berupa botol plastik yang disusun sebagai atap terowongan di ruang pameran dengan jumlah sebanyak 3370 botol yang dihasilkan masyarakat Surabaya selama empat tahun terakhir.

Sementara itu, Kholid Basyaiban pemandu pameran dari Ecoton, menjelaskan jika pameran tersebut diadakan untuk mengingatkan masyarakat di Surabaya agar lebih bijak dalam menggunakan plastik sekali pakai.

“Dari survey pengunjung menunjukkan bahwa dalam sehari rata-rata anak muda Surabaya menghasilkan dua sampah botol plastik,” ungkapnya.

Dia menegaskan, bahwa sampah plastik sangat berbahaya, karena dapat terpecah dan menjadi mikroplastik, dan dapat mencemari lingkungan.

“Mikroplastik yang ada di air akan mencemari sumber air minum kita dan seafood yang kita konsumsi, karena 80 persen ikan-ikan di Jawa Timur ditemukan mikroplastik dalam lambungnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Fisti Wulandari pengunjung pameran dari Surabaya, mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali tahu mikroplastik ada di air setelah mengunjungi pameran dan uji mikroplastik tersebut.

“Bentuknya seperti serat dan berwarna-warni,” ujarnya.

Dengan pengetahuan barunya tersebut, ia mengaku akan lebih berhati-hati lagi dengan penggunaan plastik sekali pakai.

“Khawatir akan mencemari air minum dan makanan,” ujarnya.

Sebagai diketahui, pameran tersebut merupakan bagian dari pemeran yang diadakan oleh Prodi Visual Communication Design, Universitas Ciputra (VCD) Surabaya dengan tema “VCD Outlining 2023: ArtXplosion, yang mendukung sustainable development goals (SDG’s).(ris/wld/iss)



[ad_2]